Abstract:
Untuk mendukung promosi kelancaran bongkar muat di Divisi Terminal Jamrud PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya, manajemen terus berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka menciptakan pelayanan yang baik terutama
dalam pelayanan bongkar muat di pelabuhan. Sebagai infrastruktur untuk melayani kegiatan bongkar
muat, divisi terminal Jamrud dari tahun ke tahun berusaha untuk menyempurnakan fasilitas pelabuhan
yang ada untuk melayani kelancaran bongkar muat di pelabuhan, karena kelancaran bongkar muat di
pelabuhan ditentukan oleh fasilitas di pelabuhan. Fasilitas yang digunakan adalah meliputi jalan,
border, vender, gudang, dermaga. Jalan yang rusak akan menghambat aktivitas bongkar muat, border
yang rusak mengakibatkan kapal tidak dapat melakukan dengan baik kegiatan bongkar muat. Vender
rusak, kapal tidak bisa berlabuh dengan baik. Untuk itu fasilitas pelabuhan memegang peranan penting
untuk mendukung kelancaran bongkar muat barang. Jika salah satu rusak fasilitas pelabuhan, kegiatan
bongkar muat akan terganggu dan akan menyebabkan kerusakan. Kerugian yang akan berdampak pada
kinerja perusahaan. Dengan perkembangan yang terjadi di pelabuhan, maka masalah muncul lebih
kompleks sehingga memerlukan perawatan yang tepat untuk menyelesaikan dan mencari solusi terbaik
bagi kemajuan perusahaan dan kemajuan ekonomi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Total aliran
barang masuk (diterima) atau keluar (dikirim) dari pelabuhan setiap tahun penyebab meningkatnya
kegiatan bongkar muat di divisi terminal Jamrud sering mendapatkan kendala seperti masalah/faktor
yang timbul seperti fasilitas jalan yang rusak, border patah, vender yang rusak, faktor kemacetan
pelabuhan. Kemacetan pelabuhan (port congestion) merupakan faktor yang muncul bila kapasitas
penyimpanan pelabuhan tidak sebanding dengan jumlah kapal yang akan memasuki pelabuhan,
menyebabkan antrian kapal, ketergantungan perubahan jadwal kapal juga disebabkan karena menunggu
dokumen lengkap, pekerja kurang terampil atau kurang memenuhi standar sumber daya manusia
(SDM), dan peralatan truk yang kurang, sehingga mengurangi kecepatan kerja, dan cuaca yang tidak
menguntungkan juga menjadi kendala bagi kelancaran bongkar muat.