Abstract:
PT Dok dan perkapalan Surabaya adalah salah satu BUMN strategis di bidang kelautan. Berbagai masalah yang dihadapi PT Dok dan Perkapalan Surabaya dalam meningkatkan efisiensi sistem produksinya adalah : (1) Adanya waste work shop seperti work in process, waiting time, dan flow time pada proses fabrikasi di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (2) Karena waste work shop yang terjadi masih teralalu besar, maka efisiensi proses produksi kapal belum bisa tercapai secara maksimal (3) Layout dan fasilitas yang dimiliki PT Dok dan Perkapalan Surabaya sekarang sudah sesuai dengan konsep Product Oriented Work Breakdown Structure (PBWS), tetapi terbatas pada bentuk kontruksi yang masih sederhana.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan proses produksi kapal dengan metode Process Lane Construction and Zone Outfitting atau lebih dikenal dengan istilah Group Technology Layout (Manufacturing Cell System) untuk menyelesaikan masalah inefisiensi yang terjadi pada proses produksi kapal di PT Dok dan Perkapalan Surabaya tersebut. Proses perancangan tersebut dengan mengintegrasikan metode Simulasi, Taguchi (Robust Design), Response Surface Methodology, dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Metode Simulasi digunakan untuk memodelkan sistem manufacturing cell yang dirancang, sedangkan metode Taguchi dan Response Surface Methodology digunakan untuk melakukan eksperimen dan optimasi pada model simulasi sistem manufaktur tersebut.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan model simulasi Group Technology layout (simulasi process lanes contruction and zone outfitting) pada tahap fabrikasi, sub asembly, dan asembly untuk setiap kategori part family yang ditetapkan. Rancangan Group Technology layout dari tiap tahap produksi tersebut disimulasikan dengan bahasa pemrograman simulasi ARENA dengan SIMAN Summary Report. Model simulasi Group Technology layout dari tiap tahap produksi tersebut digunakan sebagai alat eksperimen untuk menentukan rancangan Group Technology layout yang optimal, yang meninimalkan waste workshop yang terjadi pada proses fabrikasi tersebut.