Abstract:
RINGKASAN
Peningkatan kualitas garam dilakukan melalui pengembangan rancang bangun alat
pemurnian garam secara mekanis dan kimiawi. Bahan baku proses mekanis diperoleh dari
garam krosok, dimana hasil akhir proses produksi berupa garam Kristal dan air tua.
Sedangkan bahan baku proses kimiawi diperoleh dari air laut, air tua, dan garam krosok,
dimana hasil akhir berupa garam Kristal. Rekayasa ini mampu meningkatkan kadar NaCl
hingga 95%.
Dalam hal ini proses produksi garam yang kami lakukan secara mekanis yaitu
pengolahan garam yang sudah dihasilkan oleh masyarakat Paciran berupa garam krosok
masih menunjukkan kadar impuritas yang tinggi pada garam tersebut sehingga perlu
pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Proses selanjutnya
dilakukan peroses pemurnian garam secara mekanis dengan melalui tahapan proses
sebagai berikut: Garam krosok – hammer mill (Disk Mill) – Pencucian bertingkat - Garam
halus.
Garam krosok yang telah dihasilkan petani garam dihancurkan dengan menggunakan
hammer mill (disk mill) menjadi garam halus . Setelah semua garam halus tersebut telah
melalui proses disk mill baru disiapkan untuk diproses dan dialirkan kedalam bak
pencucian untuk proses pencucian garam halus secara bertingkat. Hasil pencucian dari bak
pencucian ditiriskan sehingga dihasilkan garam halus yang bermutu jauh lebih baik dari
sebelumnya
Mesin peghalus garam berupa mesin hammer mill (disk mill) tersebut dipergunakan
oleh petani garam Banjaranyar Paciran Lamongan yang merupakan salah satu rangkaian
mesin pengolah garam yang mampu membuat garam lebut dan proses pencucian garam
secara bertigkat untuk menghilangkan garam dari kotoran (impuritas) dan meningkatkan
kadar NaCl.
Dari hasil uji coba mesin hammer mill (disk mill) kapasitas produksi mesin
mencapai 10 Kg per menit, sedang dari uji lab menunjukkan bahwa kadar NaCl garam
hasil proses hammer mil (disk mill) menunjukkan NaCl 97,46%.