Abstract:
RINGKASAN
Produktivitas usaha garam rakyat Indonesia sampai saat ini dirasakan masih rendah, dan
belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan garam domestik.
Bahkan banyaknya petambak garam yang beralih fungsi mengakibatkan makin luasnya lahan
garam yang menjadi lahan tidur. Hal ini disebabkan harga garam yang terus menurun akibat
rendahnya mutu garam rakyat. Selama ini proses pembuatan garam rakyat menggunakan
metode evaporasi total air laut dengan tenaga surya dengan hasil kadar NaCl garam kurang dari
80%. Sehingga perlu pengolahan lebih lanjut untuk memenuhi kategori yang diinginkan yaitu
kualitas I dan II dengan kandungan NaCl 94,4 %≤NaCl ≤ 98%
Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan produksi garam rakyat melalui
teknologi terpadu garam. Salah satunya upaya tersebut menciptakan rancang bangun peralatan
Proses pencucian untuk meningkatkan kadar kandungan NaCl dan kecepatan proses produksi.
Pengembangan system diskmill maupun pencucian garam dengan wash tank secara tunggal
maupun bertingkat untuk meningkatkan kadar NaCl pada garam serta menghilangkan impuritas
atau kotoran yang terkandung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu inovasi baru, yaitu penggunaan wash
tank secara bertingkat sebagai tempat pencucian garam (cuci basah) yang optimal dan mesin
pelembut garam untuk menghancurkan garam (tahun I), sedangkan target inovasi baru efek dari
proses diskmill maupun wask tank bertingkat berupa rancang bangun pembuatan meja
kristalisasi air tua yang dilengkapi dengan genset dan mesin pengering garam, pembuatan garam
melalui proses kristalisasi bertujuan menaikkan kadar NaCl pada proses pencucian garam . Dari
tahun pertama ini luaran yang dihasilkan ada 3 produk garam (non iodisasi) yang berasal dari :
1. proses disk milk
2. proses wask tank bertingkat
3. proses kristalisasi air tua
Berdasarkan uji coba diskmill, maka kapasitas inputan peralatan pencuci garam tersebut
setiap menit 10 Kg atau 10 Kg/ menit.
Dari hasil evaluasi rancang bangun peralatan pencuci garam secara bertingkat yang
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk disk mill agar putarannya menuju maksimal dilakukan penambahan aliran air pada
inlet garam.
2. Untuk keda wash tank ditambahkan aliran inlet dan outlet untuk air garam.
3. Profil tank sebagai penyimpan air tua ditambah dengan ukuran satu lama dan satu lagi
ukuran dua kalinya.
4. Semua air garam mask dalam profil tank tersendiri.
Penelitian tahun ke dua adalah rancang bangun proses pengeringan & iodiasasi garam
dengan menggunakan mesin Spinner dan Dryer meggunaan energi dari panas radiator genset
atau panas kayu bakar dibantu blower.